My passion to WRITE preceeds me, My urge to be RIGHT defeats me, Certainly, my intent not to be WRONG, guides me. This is my journal, abt life. Abt how I see life. Pls dispute me if you may!...I don't want anyone to agree with me...totally.

Thursday, June 30, 2005

kamus

berharian aku membaca kamus
mengkaji bidalan sarat terhunus
mentelaah erti makna
meneliti makna erti
yang tersurat, apa?
yang tersirat, mana?

terasa jauh tersudut
terpelanting, dibanting dan dibaling
udara terkian semput
nyawa termakin susut

bawalah aku kealamiat
dimana ilmu menjadi kuat
bukan suara yang berputar kata
tetapi jerih yang menentang boleh

/dzan
june 2005

mendarap

aku mendarap lebih
dari insan kesohor dan fasih
supaya ilham menatang bersih
menggantikan gempita
mercu alam kesempurna

izinkanlah
aku menerobos, telus
pada dinding yang berakal
sukat, aku mencatu
pada luas hidup bernafsu
lapang, aku melekang
pada sempit hati menghimpit

berupayalah umum berfikir
tiada ceker dalam fakir
tiada cemar dalam nista
tiada hindar dalam tiada

/dzan
june 2005

Wednesday, June 29, 2005

antara hidup dan mati

antara hidup dan mati
seharusnya mati yang ku pilih
bukan atas kecewa
tapi dasar mati ada nyawa
ada ketawa, ada duka, ada sempurna dan ada kekalnya
dalam matilah tersusun segala atur acara
sedang manusia tiada daya

para pemikir beretorik
hidup sekadar plastik
menyusur nyawa sebagai simbolik.

sedang Sang Pengatur pesan berkali
hidup, sekadar DIA mengizini
selainnya pilihan pasti
supaya bila mati dan dihidup kembali
tiada DIA dikhianati
dengan segala caci dan cerca
bagai iblis yang terjun dari syurga
menyebar berjuta dusta

/dzan
june 2005

dengkur

aku dibanting subuh, dari tidur
puas semalaman aku berdengkur
nyaris serumah menjadi gaduh
lantaran dengkur yang semakin angkuh
terjaga mereka terhenti, mimpi
aku sahaja yang dibuai ngeri

lalu tersandung aku ke perigi
terlihat pada bayang-bayang diri
nampak gigi, nampak hati, nampak naluri
debu, kotor dan geli

ku basahi rupa, tangan dan kaki
hidung, telinga dan dahi
langsung bersujud merebah diri

/dzan
june 2005

Monday, June 27, 2005

pantun nan kasih

rindu jentayu pada mu hujan
kemarau dijemput dahaga berpanjangan
kasih ku sungguh pada mu Puan
sedangkan cinta sudah kesampaian

kota roboh dibiarkan sengaja
kecek melaka nampak sempurna
sepantun kasih dipiring ku lukis
mengharap curiga kian terhakis

ciuman ditelapak berbau tidak
kecondong ku umpil kelemahan ku anduh
puan menukil hamba berkehendak
hidup berkasih bercumbu nan utuh

/dzan
june 2005

semalam dan esok

semalam yang terundang
tiada mampu ku suruh pulang
masih disini belum pergi
mungkin menanti kelibat sang esok
menjemputnya duduk

berkocaklah air dicangkir
bukan kerana mendidih.
bergertaklah hati dalam tiada
bukan sebab gelora.
tapi ada dasarnya peri-budi
pada lada yang sering terpilis, dipipis

bicaranya tanpa daya berdiri
sekadar berkalis dari sisi
mengharap mika berjawapan pasti

lama.....
yang terlihat cuma
semalam yang tak mahu pergi
malah esok juga tiada mahu kemari


/dzan
june 2005

Sunday, June 26, 2005

yang

yang berfirman adalah Tuhan
yang bersabda adalah rasul
yang berkata adalah aku
yang berbicara adalah kamu

habis macam mana engkau tahu
benak bisikan akal dan naluri ku?

engkau psychic ha....

/dzan
june 2005

pantun bersimpuh

kenapa getah dibawa ke lalang
dibawa pula kedalam semak
kenapa diri bernasib malang
lantaran pengaruh manusia mendesak

bau mu geruh tiada tercium
geruh bersimpuh kedalam tubuh
apalah daya nama mengharum
kalau fitnah datang bersungguh

didalam dua bertengah tiga
sesudah berkilat berkilau lagi
berjatidiri gemulai ku bina
biarpun nafas seksa terhenti

/dzan
june 2005

kias

bertutur biarlah nyata
jangan sampai jadi PUNCA
berfitnah dan berburuk sangka
kau tahu disitu mengundang dosa
lantaran tak bertemulah mata

janganlah sesampai, KIAS
menular dan mengganas
jangan pula, bersuara
perihal bejat, berleluasa
tapi tak daya membawa bukti
menghindari dan membangun, jati
nanti sekadar retorikal, diri
indah hanya cuma, berbahasa
tapi kehilangan erti dan makna

kalaulah jujur pada hukum
bertablighlah, sama dalam bijaksana
makanya relevan itu mesti
dalam hidup kian berhari

/dzan
june 2005

tutuh

semalam
aku terlihat engkau
menutuh buluh memakai kapak
semuanya menjadi rosak
yang hanya tinggal rumpai
maksud dihati tak tersampai

aku ternampak lagi, engkau
menyiang semak memakai pisau
mencantas sampai jenuh
sesampai embun pun mula rapuh
benderangkah cahaya? tiada
sekadar luka kian terasa, berbisa

menutuhlah rumpai, sahabat ku
dalam tertib, beratip
supaya niat dan laku
berupaya menerangi suasana
tiada keruh bersabung nyawa
pada senjata yang tiada makna

/dzan
june 2005

Thursday, June 23, 2005

ludah

ludah yang berkocak
dari mulut busuk
dari hati yang berkalut
dari fikir yang berserabut
semuanya jatuh dari langit
berpunca dari nafsu
menerpa aku

tak akan ku kesat
biarkan ia melekat
menjadi ingat

/dzan
june 2005

kubur

aku akan berkubur, terkubur dan dikubur
tiada daya mengabur
seorang diri dalam sepi
di ruang sempit sedalam tujuh kaki
berkeleluasan 36 x 72 inci

mereka yang mengusung papan long
tiada akan mampu menolong
cuma cebisan doa penyampai seri, dipilis
menjadi api menerangi kamar sunyi, sendiri
hendaknya ada ikhlas dalam hidup
lantaran rahmatNYA dapat ku hirup

dikurung-batang inilah aku disoal-siasat
tentang tuhan, tentang iman, tentang kudrat
tentang ribuan maksiat yang pernah aku perbuat
segala yang tersirat bersembunyi
makin menyurat tersulam rapi
kebenaranlah kian sarat, merapati

kalaulah dulu
riak ku yang membuak
rakus ku yang menghunus
angkuh ku yang mempengaruh
kini aku layu terbujur, rapuh
cuma, saat ini perincian insaf telah lama hangus

/dzan
june 2005

siapa

siapakah yang dulu mengajar aku
erti berjabat dengan sahabat
memateri semangat berjihad
melawan seteru yang tiada puas berkeringat

siapakah yang dulu mengajar aku
erti budi memberi yang tak terperi
walau kerap difitnah diri
terbanting kelongkang hilang jatidiri

siapakah kini yang mengajar aku
erti ikhlas pada diri yang tersembunyi
ternyata kepuraan bertaksub budi
terkedu perasan setelah dikhianati

Wednesday, June 22, 2005

tak pernah ku tahu

riak ikan diair
tak pernah ku tahu jantan betina
yang ku tahu cuma ikan-ikan bersahaja
berlegar diair ikhlas mereka bergembira
bertenanglah jiwa dipandang mata

riak ikan diair
tak terlihat yang mana enak untuk kujamu
ketika bertemu dan bertamu
tiada terduga bisanya empedu
tersedar hanya bila terperdaya

riak ikan diair
yang malu aku,
atas nama Tuhan ku,
dan atas nama kebebasan ku
seteru tiada henti bersabong
tapi aku yang dibilang sombong
aku malu, tak tahu diri menilai budi
malu lagi pada tuhan yang serba mengetahui

insaf aku memuji illahi

/dzan
june 2005

tiada

tiada ketawa lagi
bila semua gigi pergi
yang tinggal hanya gusi
yang terkini hanya diri
yang jitu hanya palsu
yang mengadu hanya tipu

kemana dan bagaimana
aib mengaib, puji memuji
biarkan aku berlalu
menghirup udara merdu

/dzan
june 2005

Tuesday, June 21, 2005

bacol

kurang-ajar ini manusia
membaling batu tiada rupa, tiada nama
menyorok lengan atas niat apa..
perjuang bangsa?
prajurit negara?
atau pengjihad semesta?
entahlah
yang nyata hanya seorang bacol
yang hilang topengnya

dzan
june 2005

atas kasih MU

merebah aku pada mu Tuhan
mengharap ikhsan
tunjukkanlah jalan yang lurus
setidaknya untuk aku, mengurus

dusta ku, kemungkaran ku
dan fitnah ku berleluasa
ENTAH SAMPAI BILA.

semuanya atas Nama MU
atas sifat kasih MU
atas sifat keAmpunan MU
atas sifat penyayang MU

ENTAH SAMPAI BILA

akulah tiada daya, tiada fitrah
fikrahku yang seringkali bercanggah

tiada aku berupaya tanpa MU

/dzan
june 2005

padu

ada seorang tua menyuap kasih, cinta
pada anak kecil yang tiada punya, segala
cuma ada hidup, ada masa
sama-sama telah hilang, kasih mesra
cinta ayah, kasih ibu, cinta anak, kasih menantu

situa kurang upaya, cuma bersalut kedut
dan berselimut hidup silam yang berkalut
yang ada cuma sisa

sikecil, melampaui daya, bertenaga
tapi tiada nikmat, kasih ayah bonda
kehilangan segalanya
yang tinggal cuma upaya

syukurlah mereka bertemu
dapatlah menjamu, berteman padu
bersama mengharung waktu

/dzan
june 2005

Monday, June 20, 2005

pernah

pernah aku menjadi janin, bermain
dalam ruang yang sempit
tiada rasa terhimpit
sepi tiada suara
namun bisu tiada terasa
bermudigahlah, aku dirahim ibu.

sesampai kesuatu masa
aku terusung kedunia
pada silauan matahari, pedih
memecah sunyi dengan
bicara melalui tanggis, terguris
menggugat ayahbonda, memelihara

sering-kali aku ceria
dibelai, diusap dan dimanja
kekadang aku hiba
terperanjat saat ada ganas suara
akurlah aku
pada rentak-hidup beracara

/dzan
june 2005

my take on poetry

poetry is not simply an arrangement of beautiful prose,
They are pragmatic thoughts and wisdoms of human
endeavour and / or experiences.

vulgarity has no place within - unless we want to acknowledge
the increasing demands of pornographic materials as benchmarks
to human achievements in the pretext of art, creativity and
liberation.

/dzan
june 2005

Saturday, June 18, 2005

aku pemimpin

aku pemimpin, terpimpin, mahu dipimpin
kalau hidup sudah aman terjamin
tiada perlu kita jalan berpimpin

dari kakiku, tanganku, hatiku
sampai kebenak minda ku
apalah aku, kalau tiada memimpin
lantas hidup bahagia tiada akan terjalin

bukan hidup sendiri

pernah aku kira
hidup hanya untuk aku, sendiri
lantas aku datang dan pergi
semahu diri, tiada memperduli

menjauh dari bulan, matahari
melari dari bintang, segala bunyi
bergegas dari tiap insani
mencerok semahu diri
berteriak sesuka hati
berinjak menggegar bumi
dan bila tiada aku sanggupi,
rela saja aku pergi, mati

tapi ada ibu, ada ayah
ada abang, ada kakak dan ada adik
yang perlu ku perbaik
punya keluarga melopor generasi
suami, isteri dan anak lagi
menjadi masyarakat, ummah bervisi

kalau pun aku tak rela menikah
kemana pulak daya, membuang ummah?

kalau gagal,
angkara, aku mempengaruh,
kalau menang,
yakin, aku juga sama bersungguh

apapun jua, aku hidup dan mati
tiada daya aku sendiri
mereka dan aku sama, membayangi

ahh...aku..
lemas, dibumi nyata
tandus, dalam hidup, bersahaya
tapi kian peka dan akur, hukum segala

/dzan
june 2005

Monday, June 13, 2005

mulia dalam hina

puluhan tahun ketika dulu
dikota Cape aku bertamu
pesan seorang lelaki tua
kalaulah ingin hidup, mulia
dilingkaran apartheid empunya, rangka

berbiasalah,
berkawanlah,
berakrablah,
berpeluklah

dilempar, cemuh
dibaling, tuduh
diterjah, rapuh

biarkanlah lontaran nista
menjadi sandaran hidup sahaya

bila hati redha menerima
hidup bakal menjadi mulia
walau terbiasa dalam hina

/dzan
June 2005

bicara suami buat isteri

bertasbih aku mengharap ikhlas
bersih, dari mu Puan
aku menatang kasih, jernih

bicara ku
janganlah menangis,
hanya kerana aku tiada lagi romantis
janganlah hiba
hanya kerana aku mudah lupa
tarikh penting hidup semasa

janganlah mengadu rindu, bercelaru
berkeluh resah berkalislah, cemburu
sepi, jangan menguasai
pilu, jangan menakluki
biarpun langkah ku jauh, mencari rezeki

maafkan aku sayang,
istana ini tiadalah seindah rupa,
ketawa kita tiada juga selamanya
sesekali jerit perisian hidup sempit
serasa pahit bak nasi terhimpit

engkau, isteri yang aku akad
aku, suami yang restu terikat
kalau kesempurnaan yang ku cari
apalah diri tiada daya mengimbangi
bertegarlah, walau cinta nampak tercalar
berkentallah, walau fitnah datang berlegar
sebenarnya cinta ini,
merentasi hidup dan mati, Yakinlah


layarkanlah curiga durjana
berfikirlah dengan mata
lantas terlihatlah dengan telinga
berdengar-dengarlah dengan minda
barulah hidup rapi bermakna, bahagia

saat kerjaya kian terbanting
bersama putera-puteri kita bermain
ketika kawan bertandang, bersaing
mertua dan ipar-duai usahlah engkau berpaling

jangan terbisu sayangku
takut mengganjur bersama seteru yang bertamu

/dzan
june 2005

Saturday, June 11, 2005

it takes a great nation to move minds
but a rhetorical person to move sentiments

++++++++

if common sense is not so common,
why calling it "common" sense?

++++++++++++

Terbiasa

kalaulah sebati bicara kotor
carutlah hasilnya
kalaulah terbiasa bersumpah serapah
seteru tuhan berserta syaitan
bakal idola, pujaan

keter(lalu)an....
hebat mengikut nafsu, lesu
fikiran pun bercelaru
teryakin mengikut rasa, binasa
akan hilang kesinambungannya
termateri mengikut hati, mati
berkuburlah segala jati-diri
sekadar retorikal, insani

mungkin itu punca
hilang akal
hilang hormat
hilang kesefahaman
hilang ketenangan
hilang kedamaian
hilang keyakinan
hilanglah segalanya, kedaulatan manusia

kira-kira, tamadun manusia dimana?

/dzan
june 2005

tiada tegar

siapakah yang mampu berlari
dari diri; sejauh-jauhnya
dari kenyataan; sejujurnya
dari kebenaran; seikhlasnya
dari kehidupan; setulusnya
dari ketanggung-jawaban; seadanya
dari keikhlasan; semurninya
dari keyakinan; sewajarnya
dari hukum tuhan; semestanya

sememangnya aku tiada tegar, berlalu
mahupun aku bongkak menipu, berseteru

/dzan
june 2005

Saksi

siapakah bakal menjadi saksi, tiada musyrik
sepasang kekasih yang bercumbu, asyik
berucap dan bermadu, madah
membelai dan bermanja, hemah

dipasiran pantai
hangat, beritual
ditengah taman
sunyi, berhayal
dihari esok, terjemputkah
bulan dan matahari
segar dan berani.
PASTI?

sejagatkah para bintang, bersetuju
seikhlaskah si rembulan, merestu
lantas bakal menjadi saksi, berwibawa
kasih kini termateri jua, selamanya

Persoalan lagi:
kesohorkah cinta ini
dalam bentuk segala jadi?

/dzan
june 2005

Wednesday, June 08, 2005

Firajullah?

kenapa berani berbelut kata, beluting
berkarya tanpa fikrah, jijik
berSAMPAH atas nama sumpah, nista
memesong kiblat atas nama karya, fitnah

disini aku membelungsing
serendah mana fikir dan laku?
mendarahi nanah busuk pada pekong, diri
pepadu bersama lanji, murah

filsuf?, mana ada?
cuma bentrok dan bongkeng,
masih tiada puas bermusibat, jangan belota!!!

ini dibilang firajullah? astarfirullah !!!

kalau makin berani berselanjaran, musyrik
jangan ummah dipersalahkan
bagai iblis menyalahkan Tuhan
MAHA pengkarya saksi kejadian
kita bermulakat saja diakhirat.

/dzan
june 2005


kamus ringkas:

1. beluting = kotor
2. fikrah = daya berfikir
3. membelungsing = mengherdik
4. lanji = perempuan pelacur
5. filsuf = ahli fikir / falsafah
6. bentrok = berlanggar, berselisih
7 bongkeng = terapung dlm air dgn tertelungkup
8. belota = kenduri selepas menuai
9. firajullah = hiburan allah
10.berselanjaran = berterusan
11. bermulakat = bertemu

Tuesday, June 07, 2005

bernanti lumpur

dalam terang
dalam riang
dalam ketawa
engkau bersama kuncu-kuncunya
berbanggalah

pada rupa
tanpa nama
tanpa wajah
engkau pejantan memperhomokan
hidup dengan seribu keangkuhan

hooray!!!
untung sebab ada yang sudi
bernanti lumpur bersama meminati
minda, hati dan gaya hidup selari
pernahkah tertanya,
tua dan matimu, bagaimana nanti?

/dzan
june 2005

Monday, June 06, 2005

kir

menterdewasakan aku,begitu
bercelaru dalam menterjemah,kosa-kata
memurtadkan erti akur, makna
tersurat lagi tersirat
sekadar mengikut rasa, nafsu
tiada langsung meloncat minda.

belasut kamu !!
menbendung kuasa dan seteru
atas nama daya
ilham, punya angkara
memperbelatikan mohor raja,kebebasan
milik mutlak kiranya.

aku kir seterusnya !!!

tiada ternampakkah bongkeng
pada kata dan cinta
pada usul dan matlamatnya
sampai tak terperi
memborgol jati diri
lantas mengkersangkan masyarakat jitu

kalaulah unik yang di cari
sebenar apanya,
tiada beza dengan mereka
malah bersatu dengan seteru
keunikan apa itu?

/dzan
jun 2005

Friday, June 03, 2005

Where are you?

Where are the words, the voices,
the joy and excitement
that you bring....
even in a far distance
in bits and bytes...through digital medium

where are the wisdom, the kindness
the warmth and the simple gestures
that make my heart pound,
accelerating my blood...rushing to its peak

I could hear the noise in your silence
the pain in my solitude
the torment in this agony
the irony of being away and apart

give me...that smile again...
give me...that joy...
return to me...my heart...your heart...
so I can live and relive completely...
and my life and your life will be fulfilled

/dzan
8/4/2000

Luving Thee

not very long ago...
we met... we spoke...
we laughed and we shared

we talked about the wonders
of life and death... and its values
and all there is to know about things around us

but today... the world stood still
in silence... in remorse...
and in despair...

the sun stop rising and glowing
while the moon keeps disappearing
my heart stops pounding and begins to deceive me

the birds and waterflow went mute
and we become strangers?
in silence... without presence.

it must have been luv...
because i luv thee... still
to live and relive again I'll choose to luv thee

in a distance... in silence... in comfort
and in anyway I know how
I'll choose to Luv thee...FOREVER!!!

/dzan
7/28/2000

With or without you

no more sorrow or tears
just blood...numb...bleeds
within this heart and soul
without your smile or words
life seems so cold and old
ironic and bold...
silence as if i'm in deep grave

but I must
live for myself
finding my self-worth
new venture and tenure
to sprout my seeds and wisdom
and make life fulfilling in this universe

with or without u...
i'll live, smile...and survive...
talking to myself rather than to you...
than to appear mute...in remote silence

thank you for that moment
the gestures ever so...misleading
yet...I've found my true home...
within...me

/dzan
9/26/2000

luving you still

this flame is warm and burning
still hot for you... my luv
this passion is alive and kicking
yearning and longing for you still
be it near or when far...

how can i impress...?
express and be funny...

I am but a funny person...
so how can I...
tickle you deep and sweet?

where can we find peace
in solitude...
embracing and passionate
blowing the warmth wind... into your eyes...
sending that message...
into your ears....
tasting... your soft and sweet lips

I luv you... still
don't you know that?
I always have... and always will...
and if luv is a choice...
I will still luv you deep
so don't you forget that

/dzan

8/20/2000

Would You?

there is a gap in my life...
that creates the emptiness
i never thought existed

then it haunts me...

i hear your voice..
i feel your passion..
and i see... your silhouette...

i know..
you could fill in this void
and the emptiness...

but would you?

/dzan
8/3/2000

Wednesday, June 01, 2005

Good Faith

Being rich is like GOOD FAITH.
GOOD FAITH is a virtue
Flaunting it is UNBECOMING a pious muslim.
So, if you ever want to be rich, don't flaunt.
or rather if you have GOOD FAITH
don't tell.