bukan hidup sendiri
pernah aku kira
hidup hanya untuk aku, sendiri
lantas aku datang dan pergi
semahu diri, tiada memperduli
menjauh dari bulan, matahari
melari dari bintang, segala bunyi
bergegas dari tiap insani
mencerok semahu diri
berteriak sesuka hati
berinjak menggegar bumi
dan bila tiada aku sanggupi,
rela saja aku pergi, mati
tapi ada ibu, ada ayah
ada abang, ada kakak dan ada adik
yang perlu ku perbaik
punya keluarga melopor generasi
suami, isteri dan anak lagi
menjadi masyarakat, ummah bervisi
kalau pun aku tak rela menikah
kemana pulak daya, membuang ummah?
kalau gagal,
angkara, aku mempengaruh,
kalau menang,
yakin, aku juga sama bersungguh
apapun jua, aku hidup dan mati
tiada daya aku sendiri
mereka dan aku sama, membayangi
ahh...aku..
lemas, dibumi nyata
tandus, dalam hidup, bersahaya
tapi kian peka dan akur, hukum segala
/dzan
june 2005
2 Comments:
Hurm .. statement ayat "perlu menikah" itu sungguh kontroversi.
Memang sememangnya kita harus mengikut fitrah. Melawan fitrah umpama melarikan diri dari realiti, bukan benarkah begitu?
Melarikan diri dari realiti sama saja seperti tidak mengaku segala. Mengaku diri sebagai hamba Allah yang haq. Mengaku diri sebagai khalifah.
Semua ada kaitan.
Maka elok saja jika ikut fitrah, dan ikut sunnatul'alam. Dan kehidupan akan kembali seperti sediakala.
Malangnya nasib mereka yang melawan fitrah ni....
7:32 AM
rightly so. bro irzan
5:50 PM
Post a Comment
<< Home